MAN 1 Kota Gorontalo
MAN 1 Kota Gorontalo
Semangat Menulis, Kepala MAN 1 Kota Gorontalo Serahkan Buku ke Perpustakaan
Literasi
Kamis, 28 Nov 2024 - 08.46
Semangat Menulis, Kepala MAN 1 Kota Gorontalo Serahkan Buku ke Perpustakaan

Gorontalo, 28 November 2024 – Kepala MAN 1 Kota Gorontalo, Karjianto, menyerahkan secara simbolis beberapa buku karyanya kepada Perpustakaan At-Taklim MAN 1 Kota Gorontalo. Penyerahan berlangsung di Aula Perpustakaan dan diterima oleh peserta didik yang tergabung dalam Forum Literasi Siswa (FLS) MAN 1 Kota Gorontalo.Dalam penyampaiannya, Karjianto mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan ini. “Alhamdulillah pagi ini saya menyerahkan beberapa karya buku yang kami tulis, dengan harapan dapat bermanfaat bagi para pembaca,” ujarnya. Ia juga menyampaikan pesan inspiratif kepada para siswa, mengajak mereka untuk menanamkan kebiasaan menulis.Menurutnya, menulis bukanlah sekadar bakat, tetapi keterampilan yang dapat dilatih oleh siapa saja. “Menulis itu sebuah keterampilan yang bisa dipelajari dan dilatih semua orang. Semoga buku ini dapat memberikan semangat untuk terus menulis,” tambahnya.Karjianto juga memberikan apresiasi kepada FLS MAN 1 Kota Gorontalo yang aktif mendorong budaya literasi di kalangan peserta didik. “Good job untuk anak-anakku Forum Literasi Siswa MAN 1 Kota Gorontalo. Tetaplah terdepan, jadilah pionir dalam eksplorasi dunia melalui tulisan dan bacaan,” tutupnya.Penyerahan karya buku ini diharapkan dapat memperkaya koleksi perpustakaan dan menjadi inspirasi bagi siswa MAN 1 Kota Gorontalo untuk terus berkarya melalui tulisan.

Launching Sekolah Menulis oleh Forum Literasi Siswa MAN 1 Kota Gorontalo
Literasi
Jumat, 15 Nov 2024 - 17.13
Launching Sekolah Menulis oleh Forum Literasi Siswa MAN 1 Kota Gorontalo

Gorontalo, 15 November 2024 – Forum Literasi Siswa (FLS) MAN 1 Kota Gorontalo resmi meluncurkan program Sekolah Menulis, Jumat (15/11), bertempat di aula perpustakaan At'Taklim MAN 1 Kota Gorontalo. Acara ini dihadiri oleh kepala dan staf perpustakaan, serta dibuka secara resmi oleh Kepala MAN 1 Kota Gorontalo.Dalam sambutannya, Karjianto memberikan motivasi kepada para peserta untuk memulai langkah kecil dalam menulis. “Mulailah dari hal-hal kecil, menulislah dengan menggunakan metode 5W+1H. Intinya kunci menulis itu jangan pernah menulis sambil menjadi editor. Karena akan susah jika menulis sambil mengedit. Pokoknya tulis saja dulu, jika sudah selesai baru boleh mengedit,” ujarnya.Karjianto juga menyampaikan harapannya terhadap kontribusi seluruh organisasi di MAN 1 Kota Gorontalo dalam dunia literasi. “Di MAN 1 Kota Gorontalo ada 17 organisasi. Saya mengharapkan setiap organisasi bisa menghasilkan satu buku tentang pengalaman mereka. Jika itu tercapai, maka ini akan menjadi sesuatu yang sangat luar biasa,” tambahnya.Sementara itu, Abd. Rahman Danial selaku staf perpustakaan sekaligus pembina FLS menjelaskan target dan upaya peningkatan minat literasi melalui program ini. “Sekolah menulis ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan minat literasi di MAN 1 Kota Gorontalo. Insyaallah, ada lebih dari 15 bahkan 20 buku yang akan kami luncurkan pada 2025 mendatang,” ungkapnya optimis.Peluncuran Sekolah Menulis ini menjadi tonggak baru dalam mendukung Gerakan Literasi Madrasah dan meningkatkan budaya menulis di kalangan siswa MAN 1 Kota Gorontalo. Dengan semangat dan kerja sama seluruh pihak, program ini diharapkan dapat melahirkan karya-karya luar biasa dari siswa yang akan menjadi kebanggaan bersama.Penulis, Arsa Danialsa

Penilaian Wajah Bahasa di MAN 1 Kota Gorontalo oleh Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo
Informasi
Selasa, 05 Nov 2024 - 10.03
Penilaian Wajah Bahasa di MAN 1 Kota Gorontalo oleh Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Gorontalo, 5 November 2024 – MAN 1 Kota Gorontalo mendapatkan kunjungan dari Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo dalam rangka penilaian wajah bahasa di sekolah/madrasah. Agenda yang diselenggarakan pada hari Selasa ini bertujuan untuk menilai sikap positif terhadap penggunaan bahasa negara di lingkungan sekolah, khususnya dalam meningkatkan tertib berbahasa di ruang publik.Penilaian ini merupakan salah satu upaya mendukung literasi bahasa dalam lingkup pendidikan, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan. Kepala MAN 1 Kota Gorontalo, Karjianto, menyatakan kesiapan madrasahnya dalam mengikuti proses penilaian ini. "Insya Allah, MAN 1 Kota Gorontalo siap mengikuti dan menyambut baik penilaian penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik," ujar Karjianto.Ia menambahkan bahwa penggunaan bahasa yang baik tidak hanya mencerminkan budaya bangsa tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas komunikasi dan memperkuat pemahaman bersama. "Penggunaan bahasa yang baik dan benar tidak hanya mencerminkan budaya bangsa, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas komunikasi dan memperkuat pemahaman bersama,” tambahnya.Sementara itu, turut mendampingi dalam penilaian ini, Guru Bahasa Indonesia di MAN 1 Kota Gorontalo, Yahya Polontalo, menyampaikan bahwa pihak madrasah sangat antusias dan mengapresiasi adanyakegiatan yang sudah berlangsung selama sebulan terakhir ini. Ia juga menekankan bahwa kegiatan ini melibatkan siswa-siswi yang aktif dalam kegiatan literasi, yang juga menjadi bagian dari proses penilaian."Pihak kantor bahasa dan kepala madrasah sangat atensi dan apresiatif terhadap kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih 1 bulan terakhir yang juga melibatkan siswa aktivis pada masing-masing sekolah/madrasah terkait penilaian wajah bahasa di ruang publik," ungkapnya.Penilaian wajah bahasa di sekolah/madrasah ini bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada institusi yang memiliki komitmen kuat dalam menerapkan bahasa Indonesia yang baik dan benar di ruang publik.Penulis, Arsa Danialsa

Literasi Kunci Generasi di Abad 21—Revolusi Literasi Lebih dari Sekadar Baca Tulis
Esai
Minggu, 27 Okt 2024 - 13.43
Literasi Kunci Generasi di Abad 21—Revolusi Literasi Lebih dari Sekadar Baca Tulis

Oleh: Arsa DanialsaEsai–Sejak 1966, begitu banyak yang tahu bahwa dunia telah mengalami perubahan yang begitu cepat, yang ditandai dengan hadirnya aksara atau literasi sebagai dasar untuk membangun masa depan yang berkelanjutan. Literasi kemudian semakin populer di kalangan masyarakat dunia sejak munculnya era baru yang disebut revolusi industri 4.0. Dalam implementasinya, literasi disebut-sebut sebagai kunci generasi muda dalam menghadapi laju perkembangan dunia yang begitu cepat. Hanya ada dua pilihan, diam dan tertinggal atau bergerak dan maju. Sebelumnya, masyarakat memandang literasi merupakan aktivitas membaca dan menulis yang menjadi landasan pengetahuan dunia. Namun, semakin lama definisi literasi tidak lagi bersifat definitif belaka. Definisi literasi tidak lagi sebatas membaca dan menulis saja, melainkan erat kaitannya dengan aktivitas kehidupan manusia sehari-hari. Dewasa ini, ada 6 cabang literasi yang perlu kita ketahui yakni; literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital, dan literasi budaya & kewargaan. Enam cabang literasi inilah yang menjadi kunci di abad ke-21. Sehingga masyarakat dituntut untuk dapat menguasai esensi dari literasi yang sebenarnya. Dalam perkembangannya, dari tahun ke tahun sejak ditetapkannya 8 September sebagai Hari Literasi Internasional oleh UNESCO, momentum ini menjadi euforia tersendiri bagi masyarakat dunia sebagai bentuk kontemplasi untuk merevitalisasi kembali dasar pengetahuan dalam literasi yaitu membaca dan menulis. Bagi masyarakat Indonesia, literasi khususnya minat baca masyarakat menjadi perhatian besar, bahwa literasi Indonesia perlu ditingkatkan demi tercapainya Indonesia yang maju dan berbudaya. Kondisi literasi Indonesia semakin diperburuk lagi dengan munculya survei yang dilakukan oleh banyak lembaga internasional yang menyatakan bahwa kondisi literasi Indonesia masih sangat rendah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Central Connecticut State University menyatakan bahwa budaya literasi dalam hal ini membaca masyarakat Indonesia pada Maret 2016, terburuk kedua dari 61 negara, yakni urutan ke 60. Dibandingkan dengan negara tetangga, Indonesia tertinggal begitu jauh. Sebut saja Singapore yang berada di posisi ke-16. Hal tersebut selaras dengan data yang dikeluarkan oleh UNESCO pada 2016 yang menyebutkan bahwa minat baca Indonesia hanya sebesar 0.001% atau di antara 1000 masyarakat Indonesia hanya ada 1 orang yang memiliki minat baca yang tinggi. Kondisi tersebut menjadi rapor merah terhadap literasi Indonesia sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat dan pemerintah untuk terus bergerak melakukan revolusi besar-besaran terhadap kondisi dari literasi yang ada di Indonesia. Dalam perjalanannya, Indonesia berupaya keras untuk keluar dari zona yang begitu memprihatinkan. Terbukti dengan adanya perhatian pemerintah, ORMAS, ORMAWA, komunitas, dan kelompok-kelompok pemuda yang turut serta dalam mempromosikan pentingnya literasi khususnya minat baca di kalangan masyarakat. Hadirnya ribuan taman baca di Indonesia juga menjadi revolusi literasi yang perlahan mulai menguasai sudut-sudut generasi sehingga kesenjangan-kesenjangan pengetahuan perlahan mulai terkikis oleh adanya gerakan-gerakan dinamis yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Tidak hanya itu, hadirnya program pengiriman buku gratis setiap tanggal 17 tiap bulannya yang dipelopori oleh Pustaka Bergerak Indonesia (PBI) menjadi jembatan besar bagi masyarakat untuk memperoleh buku secara gratis agar semakin mudah untuk menyesuaikan dengan situasi yang semakin rumit dan maju ini. Saat ini, ada dua situasi yang dihadapi dunia khususnya Indonesia, selain revolusi iastri 4.0, masyarakat dihadapkan juga dengan adanya program pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals) atau SDGS 4.6. Visi agenda pembangunan berkelanjutan yang ditargetkan pada 2030 menjadi kesempatan bagi anak muda dan orang dewasa untuk meningkatkan kemampuan diri sehingga masyarakat bisamenyesuaikan diri dengan lingkungan yang semakin maju ini. Harapannya, anak muda tidak lagi terfokus pada sistem klasik melainkan mulai berfokus pada sistem modernisasi, sehingga SDM yang unggul dan berkualitas perlahan tapi pasti dapat terwujud demi meningkatkan persentase minat baca dan literasi masyarakat yang begitu terpuruk.Dua keadaan di atas menjadi tantangan terbesar masyarakat Indonesia khususnya Gorontalo, untuk bergerak secara dinamis, visioner dan lebih terampil. Menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 dan SDGS 4.6, masyarakat dituntut untuk cerdas tidak hanya cerdas nalar melainkan cerdas dalam bersikap. Intelek dan etika seperti halnya dua sisi mata uang yang berbeda namun berada dalam satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Dari sisi intelek, kualitas berpikir manusianya perlu diasah agar peka terhadap informasi dan perkembangan teknologi yang semakin pesat, sehingga terhindar dari dampak kebodohan yang universal. Mengingat, di era yang sudah sangat terbuka ini, ada begitu banyak informasi yang beredar luas di masyarakat, sehingga apabila kita gagal dalam menyerap dan mengolah informasi tersebut, justru akan berakibat fatal baik bagi diri sendiri maupun orang banyak. Sementara dari sisi etika, tingkah laku manusianya juga menjadi poin utama untuk mengimbangi nalar dan pola pikir, agar nilai-nilai keharmonisan dalam menyikapi dampak komunikasi yang semakin komplek dapat teratasi dengan sebaik mungkin. Mari sejenak kita tilik status quo yang ada saat ini, berapa banyak permusuhan yang terjadi akibat adanya informasi yang tidak tersaring dengan baik (hoaks) beredar luas di masyarakat. Tidak hanya itu, berapa banyak media-media yang terlalu berfokus pada money oriented dari pada berorientasi pada informasi yang autentik. Kondisi tersebut menjadi bukti, bahwa sudah sewajarnya kita memiliki kecerdasan dalam berpikir dan bersikap sebagai bentuk implementasi dalam berliterasi. Inilah yang menjadi substansi dari literasi yang dimaksud, bahwa literasi hanya sebatas membaca dan menulis merupakan pemahaman klasik yang seharusnya diperbaiki. Dengan berliterasi kita akan mampu menjalani hidup sekarang dan nanti demi hidup yang lebih baik di masa yang akan datang.

Grand Final Duta Literasi MAN 1 Kota Gorontalo 2024 Sukses Dilaksanakan
Literasi
Sabtu, 26 Okt 2024 - 14.59
Grand Final Duta Literasi MAN 1 Kota Gorontalo 2024 Sukses Dilaksanakan

Kota Gorontalo –Grand Final pemilihan Duta Literasi MAN 1 Kota Gorontalo tahun 2024 sukses dilaksanakan, bertempat di Gedung Arafah Asrama Haji Gorontalo pada 26 Oktober 2024. Acara yang merupakan puncak dari rangkaian seleksi Duta Literasi ini diikuti oleh 10 finalis terbaik yang berhasil lolos dari serangkaian seleksi ketat selama satu minggu sebelumnya, yang digelar di aula perpustakaan MAN 1 Kota Gorontalo.Penilaian para finalis dilakukan oleh tim juri yang terdiri dari dua perwakilan Kantor Bahasa Gorontalo dan Duta Bahasa Nasional tahun 2024, yang memberikan evaluasi berdasarkan kemampuan literasi, presentasi, serta pemahaman para peserta mengenai tema yang diangkat.Kegiatan ini juga merupakan agenda terakhir Forum Literasi Siswa yang berkolaborasi langsung dan didukung penuh oleh Perpustakaan At Ta'lim, Komite, serta unsur pimpinan MAN 1 Kota Gorontalo, sebagai upaya peningkatan gerakan literasi di lingkungan madrasah.Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Madrasah,Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Kepala Perpustakaan, Pembina MPK, para pembina organisasi MAN 1 Kota Gorontalo, serta orang tua siswa, yang juga ikut serta untuk memberikan dukungan penuh kepada para finalis. Kehadiran mereka menambah kemeriahan dan semangat dalam acara tersebut.Dalam sambutannya, Karjianto selaku Kepala Madrasah menekankan bahwa literasi bukan hanya tentang kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga tentang bagaimana seseorang dapat memiliki pengetahuan yang mendalam dan bertindak secara etis dalam kehidupan. "Literasi adalah jalan untuk menjadi pribadi yang berkarakter, berilmu, dan beretika, sebagaimana yang tercermin dalam kehidupan tokoh nasional seperti Bung Karno, Bung Hatta, dan tokoh-tokoh lainnya yang memberikan dampak besar bagi bangsa dan negara," tuturnya.Beliau juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pengurus FLS atas kontribusi positif dan karya nyata yang telah diberikan untuk kemajuan madrasah. Menurutnya, semangat dan dedikasi para pengurus FLS menunjukkan bahwa gerakan literasi di MAN 1 Kota Gorontalo terus berkembang dan memberikan dampak yang signifikan bagi lingkungan madrasah.Sementara itu, Yulinda Wahyuni Anis, Kepala Perpustakaan MAN 1 Kota Gorontalo, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya grand final pemilihan Duta Literasi 2024/2025. “Kami sangat bangga melihat antusiasme para siswa dalam mengikuti kegiatan ini. Pemilihan Duta Literasi bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga merupakan upaya nyata untuk meningkatkan budaya literasi di madrasah,” ujarnya.Yulinda berharap bahwa Duta Literasi yang terpilih nantinya dapat menjadi inspirasi bagi teman-temannya dalam membudayakan membaca dan menulis. “Kami berharap para finalis, khususnya yang terpilih sebagai Duta Literasi, mampu menjadi agen perubahan yang mendorong peningkatan literasi dan memberikan dampak positif bagi lingkungan madrasah,” tambahnya.Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi bukti komitmen Perpustakaan At-Taklim MAN 1 Kota Gorontalo dalam mendukung program literasi di madrasah, sejalan dengan visi untuk menciptakan generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan berwawasan luas.Grand Final Duta Literasi MAN 1 Kota Gorontalo ini tidak hanya menjadi ajang seleksi, tetapi juga merupakan momentum penting untuk menumbuhkan semangat literasi dan menjadikan para finalis sebagai agen perubahan yang memajukan budaya literasi di lingkungan madrasah dan masyarakat.Penulis, Arsa Danialsa

Finalis Duta Literasi MAN 1 Kota Gorontalo Terima Materi Kepemimpinan dari Kepala MAN 1 Kota Gorontalo
Informasi
Rabu, 23 Okt 2024 - 15.27
Finalis Duta Literasi MAN 1 Kota Gorontalo Terima Materi Kepemimpinan dari Kepala MAN 1 Kota Gorontalo

Kota Gorontalo – Para finalis Duta Literasi MAN 1 Kota Gorontalo mendapatkan pembekalan materi kepemimpinan dari Kepala MAN 1 Kota Gorontalo, Dr. Karjianto, Rabu, 23 Oktober 2024, di aula Perpustakaan MAN 1 Kota Gorontalo.Dalam sesi tersebut, Karjianto menekankan pentingnya peran seorang pemimpin yang tidak hanya memiliki kemampuan memimpin, tetapi juga memberikan keteladanan. Beliau mengutip trilogi kepemimpinan dari Ki Hadjar Dewantara, yaitu Ing Ngarso Sung Tulada, pemimpin di depan harus memberi contoh; Ing Madya Mangun Karsa, pemimpin di tengah harus membangkitkan semangat; dan Tut Wuri Handayani, pemimpin di belakang harus memberikan dorongan. “Pemimpin harus menjadi teladan yang baik, mampu membangun semangat, serta memberikan motivasi kepada anggotanya,” ujarnya.Dalam kesempatan itu, Karjianto juga memberikan penguatan kepada para finalis agar mereka terus berprestasi dan menjadi inspirasi bagi teman-teman mereka dalam mendukung literasi di lingkungan madrasah. Beliau berharap, para finalis yang nantinya terpilih menjadi Duta Literasi dapat menjadi teladan yang memajukan budaya literasi di MAN 1 Kota Gorontalo.Pembekalan ini diharapkan dapat membekali para finalis nilai-nilai kepemimpinan yang kuat, sejalan dengan peran mereka sebagai Duta Literasi yang akan menggerakkan semangat literasi di kalangan siswa.Penulis, Arsa Danialsa

Koleksi Video

Landing Page
Landing Page
Landing Page
Landing Page

Koleksi Buku

Landing Page
Sosiologi SMA-MA Kelas 10

Joko Sri Sukardi, Arif Rohman

Landing Page
Modul TIK SMA KK A

anonim

Landing Page
Matematika Kelas XI Semester 1

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Landing Page
Wahana Matematika (IPS) SMA-MA Kelas 11

Sutrima, Budi Usodo

Landing Page
Bahasa Arab SMA Kelas X

Maspalah, dkk

Landing Page
Biologi SMA-MA Kelas 11

Purnomo, Sudjino, Trijoko, Suwarno Hadisusanto

0

Jumlah Koleksi

0

Jumlah Kategori

ic_user@1x

0

Jumlah Member ePustaka

Download Sekarang

AndroidHybrid

Layanan Terintegrasi

Integrasi Layanan Pendukung Terkait

Penanggung Jawab

 Landing Page

Kepala Perpustakaan

Yulinda Wahyuni Anis, M.Pd.
Informasi Kegiatan

Landing Page
Oops... Belum terdapat aktivitas untuk bulan ini